close
[Terimakasih atas kunjungannya ya]

Sabtu, 03 September 2016

asal usul Betawi

Betawi Adalah sebutan lain untuk kota Jakarta serta sekalian sebutan untuk orang-orang pribumi yang berdiam di Jakarta Asal – usul penyebutan nama Betawi ini terdapat banyak versus.

Versus pertama mengatakan kalau nama Betawi datang dari pelesetan nama Batavia. Nama Batavia datang dari nama yang didapatkan dari J. P Coen untuk kota yang perlu dibangunnya pada awal kekuasaan VOC di Jakarta. Kota Batavia yang di bangun Coen itu saat ini dimaksud Kota atau Kota lama Jakarta. Lantaran asing untuk orang-orang pribumi dengan kata Batavia, jadi kerap di baca dengan Betawi.

Versus ke-2 mengatakan kalau nama Betawi memiliki sastra lisan yang bermula dari momen histori yang berawal dari penyerangan Sultan Agung (Mataram) ke Kota berbenteng, Batavia. Lantaran dikepung berhari – hari serta telah kehabisan amunisi, jadi anak buah (serdadu) J. P. Coen sangat terpaksa bikin peluru meriam dari kotoran manusia Kotoran manusia yang ditembakkan kepasukan Mataram itu menghadirkan bau yg tidak enak, dengan cara spontan pasukan Mataram yang biasanya yaitu orang Jawa berteriak menyebutkan mambu tai….., mambu tai. Lalu dalam pembicaraan satu hari – hari kerap dimaksud Kota Batavia dengan kota bau tai serta setelah itu beralih dengan sebutan Betawi.

Bidaracina

Bidaracina saat ini jadi nama satu kelurahan, kelurahan Bidaracina, Kecamatan Jatinegara, Kotamadya Jakarta Timur.

Berdasar sebagian info, lokasi itu di kenal dengan nama Bidaracina, lantaran pada saat berlangsung pemberontakan orang – orang Cina di Batavia serta sekitarnya pada Kompeni pada th. 1740, beberapa ribu dari mereka terbunuh mati, bermandi darah. Salah satunya ditempat yang lalu dimaksud Bidaracina itu.

Info itu bisa saja memiliki kandungan kebenaran meskipun mengundang sebagian pertanyaan, mengapa cuma dikawasan itu yang dimaksud Bidaracina, lantaran beberapa orang Cina mati bermandikan darah?. Walau sebenarnya momen pembunuhan itu konon berlangsung di pelosok Kota Batavia serta sekitarnya. Mengapa tak di sebut Cina berdarah, sesuai sama aturan bhs Melayu, yang lalu beralih jadi cinabedara, setelah itu jadi cinabidara? jakarta sendiri memiliki lima wilayah yaitu jakarta timur, jakarta utara, jakarta selatan, jakarta barat, dan jakarta pusat. masing-masing wilayah memiliki jumlah penduduk yang berbeda-beda.

Perkiraan yang lain, asal nama lokasi itu dari bidara yang ditanam oleh orang Cina di situ. Bidara, atau bhs ilmiahnya Zizyphus jujube Lam, famili Rhanneae, yaitu pohon yang kayunya cukup baik untuk bahan bangunan,. Akar serta kulitnya yang rasa-rasanya pahit, memiliki kandungan obat penyembuh sebagian jenis penyakit, termasuk juga sesak nafas. Di ketiak dahannya umum muncul gumpalan getah. Buahnya bisa dikonsumsi (Fillet 1888 : 52)

Ada hubungannya dengan perkiraan itu, yakni info mengenai ada seseorang Cina yang mengikat kontrak yang aktanya di buat oleh Notaris Reguleth tertanggal 9 Oktober 1684, untuk menanami lokasi sekitaran benteng Noordwijk dengan pohon buah – buahan, termasuk juga pohon Bidara (De Haan 1911, (11) : 613). Meskipun diluar kontrak itu, mungkin saja saja seseorang Cina menanam bidara ditempat yang saat ini di kenal dengan sebutan Bidaracina itu.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Newsletter